Coba simak yang ini deh!

Liat Tayangan

Follow ya...

Friday, December 20, 2013

Kebiasaan Buruk yang Hampir Sulit Kita Tinggalkan

Pernahkah disadari oleh kita semua bahwa apa yang dilakukan, dan kita bicarakan terkadang tidak sesuai. Sadar tak sadar begitulah sifat kita sehari-hari. Nah di kesempatan kali ini, ane pengen banget berbagi, sebenernya apakah apapun yang sudah kita lakukan bermanfaat bagi orang banyak, atau justri tindakan atau kebiasaan kita ini justru menjadi momok yang merugikan banyak hal? Parahnya lagi sulit sekali untuk ditinggalkan karena sudah terbiasa dan melekat pada kita. Nah kira-kira apa ya kebiasaan buruk yang sangat sulit ditinggalkan oleh kita? 

  1. Memakai kertas dalam segala hal

     

    Ini nih yang sadar tak sadar sudah sangat melekat dalam keseharian kita dan sulit sekali dihindari. Kebiasaan macam ini dilakukan oleh berbagai jenis kegiatan oleh semua lini, dari anak kita yang mungkin hanya untuk coret-coret gambar, sampai orang tua yang hobi sekali baca Koran.

    Sadarkah apa akibat dari kebiasaan pemakaian kertas? Kertas itu kan terbuat dari serat kayu gan, artinya semakin banyak pakai kertas semakin banyak pula serat kayu yang dibutuhkan dan hasilnya illegal loging dimana-mana. Nah, lo kalo ada berita illegal loging kita pasti aja nyalahin pelakunya atau pemerintah. Sadar gak sih itu semua terjadi karena ulah kita juga.

    Sebenernya pakai kertas itu tak masalah asal bijak, yang jadi masalah adalah setelah pemakaiannya. Setelah tak terpakai, apa yang kita lakukan? Kalo yang cerdas sih di loakin. Jangan salah gan, ngeloakin kertas lebih baik loh daripada agan buang di sembarang tempat. Minimal dengan ngeloakin, kita tidak mencecerkan sampahnya di sembarang tempat, dan yang hebatnya tukang loak itu masih banyak yang mendaur ulang kertas.

    2.   Memakai mobil padahal hanya sendiri.

    Ini yang paling sering ane temuin di jalan besar ibukota. Percaya gak sih hampir 1 juta manusia numpuk di jalan raya setiap harinya di ibukota. Dengan keruwetan separah ini, masih banyak ane dapati orang yang sengaja membawa kendaraan mewah seorang diri. Mobil dengan 4-7 kursi hanya ditempati satu manusia. Sekarang kalau mau itung-itungan, berapa besar mobil? Berapa besar motor? 

    Kalau kedua kendaraan itu digunakan sama-sama oleh satu orang rasanya yang memakai mobil jadi terasa tidak bijak. Kebiasaan yang satu ini adalah kebiasaan yang menyebabkan banyak kerugian. Kendaraan itu kan salah satu penghasil karbondioksida terbesar sekarang ini. Hasilnya apa polusi besar-besaran dan yang paling parah pemanasan global sudah tidak mungkin lagi kita hindari. Sudah siapkah agan-agan mengalami kepunahan makhluk hidup?

    3.   KDRT untuk anak

    Kalau dengar dari judulnya kita pasti langsung bilang, "saya mah tak pernah ngelakuin tuh, gila kali ya yang ngelakuin KDRT"

    Sadar gak ya ucapan itu terlontar karena sebenernye kita gak tau apa konsep KDRT. Kekerasan Dalam Rumah Tangga dianggap oleh banyak orang merupakan kekerasan fisik atau lahiriah terhadap salah satu keluarga kita, padahal menurut David A Wolfe dalam bukunya Child Abuse, mengatakan bahwa maltreatment terhadap anak bisa berbentuk physical abuse, emotional abuses dan neglect abuses (pengabaian)konsep pengabaian bukan berarti sekadar nyuekin anak gan, tapi pernah gak sih satu kali kita manggil anak di jalan atau mungkin di keluarga kita dengan sebutan-sebutan kesayangan. 

    Hati-hatilah dengan kebiasaan itu. Contohnya, anak yang mau kita panggil gendut nih, karena lucu dan gemes akhirnya kita panggil anak itu dengan panggilan “ndut..ndut”. kita yang mengatakan dengan polosnya merasa tak bersalah. Padahal menurut penelitian, anak cenderung tidak suka dipanggil dengan panggilan yang dikaitkan dengan fisiknya. Yang terjadi berikutnya, anak mulai akan merasa cenderung depresi individu yang menyebabkan anak cenderung diam dan sulit bergaul karena kehilangan kepercayaan diri. Nah kan, kalo udah gitu masih mau manggil sembarangan anak kita sendiri?

    4.   Kebiasaan penggunaan energi

    Bensin, pertamak, gas, minyak tanah, listrik, dan lain sebagainya adalah sumber energi yang tidak bisa lepas dari kehidupan kita. Sadarkah kita sehari saja tanpa benda-benda di atas, rasanya seperti sudah di neraka. Listrik mati sehari mulut kita tak henti-hentinya ngedumel ngomelin PLN. Wow dahsyat sekali ketergantungan kita terhadap energi bahkan tanpa energi negara satu persatu tumbang pertahanan ekonominya. Sadarkah kita kebiasaan ketergantungan energi itu terjadi karena saat ini kita masih memiliki cukup banyak sumber energy. Seharusnya hal tersebut sudah harus mulai dikurangi? Itu karena banyak sumber energi yang kita gunakan semuanya menggunakan bahan bakar fosil. Bagaimana jika suatu saat bahan bakar fosil itu habis dan tidak ada lagi? Pastinya bisa pusing tujuh keliling lah kita. Bisa dipastikan pertikaian di dunia beberapa periode belakangan ini terjadi karena perebutan sumber energi. Bisa jadi kebiasaan buruk kita ketergantungan energi adalah penyumbang terbesar terjadinya pertikaian di dunia beberapa periode ini.

     

Resensi "Gravity"

Judul Film         : Gravity
Tanggal Rilis     : 04 Oktober 2013
MPAA Rating   : Bimbingan Ortu
Durasi                : 90 min.
Sutradara          : Alfonso Cuaron
Penulis Naskah : Alfonso Cuaron, Jonas Cuaron, Rodrigo Garcia 
Produser            : David Heyman, Alfonso Cuaron, Geyer Kosinski
Pemain               : Sandra Bullock, George Clooney, Basher Savage, Eric Michels


     Film yang bercerita tentang tiga orang astronout NASA, Matt Kowalsky (George Clooney), dan Dr. Ryan Stone (Sandra Bullock), dan Sharrif (Basher Savage), melakukan missi luar angkasa yang digagas oleh Dr. Ryan Stone. Mereka tak pernah menyangka jika misi tersebut akan berakhir dengan hal yang kacau dan penuh aksi.
    Hampir rata - rata dari mereka adalah pekerja NASA yang telah berkeluarga. Dr. Ryan Stone sendiri memiliki kisah kekeluargaan yang kurang baik, putri kecilnya meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan yang melibatkan dirinya sendiri. sejak saat itulah Dr. Ryan Stone banyak beraktivitas di NASA dan terlibat dalam misi yang dibuatnya sendiri ini. Sementara Matt Kowalsky sendiri memiliki istri yang cantik yang selalu menunggunya di bumi untuk pulang dengan selamat.
    Awalnya misi berlangsung dengan aman dan lancar tanpa hambatan apapun yang berarti. Keadaan tersebut berubah saat panggilan radio dari stasiun pusat Houston yang mengatakan bahwa banyak pecahan puing benda satelit yang meluncur cepat ke arah tiga astronout yang dalam misi tersebut. Dan benar saja, tak lama dari panggilan itu, beberapa serpihan puing mulai berterbangan dan menyerang tubuh mereka. Matt Kowalsky masih mampu mengendalikan kepanikan dalam dirinya, berbanding terbalik dengan Dr. Stone yang memang masih sedikit pengalaman dibandingkan dengan Matt.
    Dr. Stone terlepas dari kekang pengamannya sehingga terhuyung dan terpontang - panting di luar jalur aman. Ia sempat berada cukup jauh dari jalur aman dan kehilangan kontak komunikasi dengan rekan -rekannya. Matt yang masih tenang menghadapimasalah itu berusaha sekuat tenaga untuk tetap berhubungan komunikasi dengan Dr. Stone dan sampai akhirnya ia dapat menemukan Dr. Stone kembali. Setelah mereka mampu mencapai pesawat inti ternyata pesawat tersebut telah porak poranda.
    Dengan sisa oksigen dari baju astronotnya, Dr. Stone dan Matt berusaha untuk menyelamatkan diri mereka untuk sampai ke bumi. Tentunya perjuangan itu tidak mudah dilakukan dan banyak menemukan hambatan.
    Gambaran ruang angkasa yang diciptakan dalam film ini sangatlah menakjubkan. Sekalipun dengan tampilan latar yang cukup minimalis (tampilan bumi, benda langit, satelit, dan pesawat luar angkasa), namun tetap tidak menjenuhkan karena digarap dengan desain latar yang detil serta akurasi yang baik. Pemilihan Sandra Bullock untuk memerankan Dr. Ryan Stone dirasa tepat. Aktris 49 tahun ini mampu menampilkan ketegangan yang luar biasa sehingga dapat membuat penonton ikut merasakan sesaknya luar angkasa yang dikenal tanpa gravitasi tersebut. Dengan berbagai penghargaan yang pernah diterimanya (Golden Globe Awards dan Academy Awards berturut- turut untuk kategori aktris terbaik) rasanya sutradara (Alfonso Cuaron) berhasil memikat penonton yang menonton film ini.
    Idealisme untuk mengusung film yang sederhana ini nampaknya perlu jadi pertimbangan dalam karya berikutnya. Usungan film sederhana ini ternyata berpengaruh searah dengan cerita filmnya juga. Durasi 90 menit menjadi pilihan akhir sang sutradara sehingga cerita film ini sangatlah padat. Entah merupakan politik marketing atau bukan, namun rasanya film ini tidak menyampaikan plot yang kompleks. Film hanya sekedar meluncur menceritakan satu konflik saja dan tidak dibuat berbingkai.
    Penilaian tentang film ini cukup lengkap sebagai referensi Anda untuk menjadikan film ini tontonan keluarga Anda. Cukup nyaman dan merupakan cara yang bagus untuk mengakhiri pekan bersama keluarga Anda.
(Bayu Murdiyanto)