Tuesday, March 4, 2014

Impian Nyata di tengah Keterjangkauan Akses (Bintaro Jaya Exchange)

Suatu kali yang panas di tengah daerah Bintaro, gw berpetualang untuk mencapai tempat tujuan gw, yaitu KANTOOORRR! Huft... rutinitas yang mau gak mau harus dijalani dan suka gak suka harus suka *maksa beeetttt dah

Kebiasaan gw dalam menjalankan kendaraan di tengah jalan (ya iyalah masa di pinggir jalan) that is "ngaleret" menikmati pemandangan. Nah rutinitas itulah yang gw lakuin waktu itu (don't try this ye...) dan tanpa disengaja... jeng...jeng... abrakadabrah... ada seonggok pembangunan yang belum rampung. Lokasi tepatnya sebelum pintu tol BSD - Jakarta kalo dari daerah Pondok Aren.

Gw sendiri kurang paham apa yang dibangun di tempat yang dulunya keliatan sempit ini. Pembangunan gedung ini jelas banget nyedot perhatian gw yang suka "ngaleret"  (buat yang bukan orang sunda atau lo ngerasa orang utan gitu liat artinye di http://www.kamusbahasasunda.com/) secara tuh gedung dibangun dipinggir jalan yang banyak dilalui pengendara kendaraan. Yah kalo bahasa promosi mah aksesnya mudah dijangkau gitu.
Tampak Depan
Singkat cerita, akhirnya tiap lewat lokasi gw jadi sering "ngaleret" ke pembangunan gedung itu. Keliatannya cukup rapi jali nih kontraktornya dan pengembangnya, dalam waktu singkat gedung itu berdirilah sudah. Pas gw liat nama tuh gedung Bintaro Jaya Exchange yang kata temen gw dipanggil BXc gitu. Itu sebutan buat anak gahol getooohhh...hahahaha. Kayaknye gw yang emang gak gaul kali ya, soalnye semua temen-temen nongkrong gw udah pada tau padahal gedungnya aja belum resmi dibuka, ckckckck.

Nah satu kali gw baca Majalah Kicau Bintaro (itu tuh majalah promonya Bintaro) di edisi yang gw baca ada ulasan tentang nih gedung, kira-kira gambarnya mengilustrasikan kenyamanan, kemewahan, dan go green gitu deh. Layaknya mall-mall yang udah keren gitu deh. Rencana rancangannye gini nih
Maket Bintaro X-Change
"Beuhhhh mantab banget dah", kata gw dalem hati. Gile bray penyegaran baru di Bintaro nih yang mulai menjenuhkan. Secara tiap hari kecuali minggu gw ke Bintaro buat kerja dan baru ini nih ada mall semewah mall di tempat nan jauh dari Bintaro. Sekarang gak perlu jauh-jauh gw sama anak istri melepas penat. Masuk tol BSD, keluar Pondok Aren langsung deh cari parkir...jiahhhh.

Gak cuma rancangannye yang mantab, pas gw coba masuk untuk pertama kalinya, gw baru tahu ada fasilitas Ice Skating juga bray...
Ice Skating
Beuh, buat gw yang males jalan jauh-jauh buat rekreasi dan gak mau juga kejebak macet padahal mau refresing ke mall, BXc jadi pilihan tepat deh. Cobain deh...

Jenis Gaya Rambut Menurut BenaKribo dan @Dhino Haryoo

Ceritanye kerjaan gw dah kelar cepet pagi ini, iseng lah nyari-nyari yang fresh di blognya Bena yang secara emang gokil abis. Bener aje, baru buka page one udah ngakak gw dibikin sama tingkah lakunye @DhinoHaryoo yang bikin cuplikan video jenis rambut. Video berdurasi 4.14 ini nih dibuat sedemikian EPIC-nya sampe udah gak kira-kira gokilnya nih bang Dhino. Mereka mencoba mendeskripsikan gaya rambut masa kini tapi keliatannya Bang Dhino kok malah masa gitu...

Mangga atuh disimak:



Sunday, March 2, 2014

Kisi-Kisi UTS Kelas X Semester 2 SMA EHIPASSIKO School - BSD

Bagi siswaku, UTS sudah berlangsung. Latihan dan ulangan sudah dibagikan. Gunakanlah latihan, ulangan, dan catatan yang pernah diberikan untuk mengulang kembali ingatan kalian tentang materi Bahasa Indonesia yang telah Mr berikan. Untuk membantu kalian dalam belajar silahkan download file kisi-kisi di bawah ini sehingga proses belajar kalian lebih terarah!

Remedial akan diadakan jika nilai latihan, ulangan, dan UTS (setelah digabung) masih mendapatkan angka dibawah KKM. Remedial boleh diminta setelah UTS selesai.

Kita semua tentu berharap tidak terjadi remedial untuk kalian agar semua penilaian berjalan lancar. Oleh karena itu Mr harapkan kalian dapat mempersiapkannya dengan serius dan totalitas. Semua demi masa depan kalian yang gemilang!

Silahkan download di sini!









http://code.google.com/p/soalbahasaindo9smp/issues/detail?id=2&thanks=2&ts=1393811293

Atau di:

http://www.4shared.com/file/MdxqIL2uba/Kisi-kisi_UTS_1_SMA_Semester_2.html?
Thursday, February 20, 2014

Mulai Berani Unjuk Gigi



Ikah dan Anen yang sedang berseteru
Selasa, 11 Februari 2014 Gelanggang Olahraga Grogol, Jakarta barat menjadi sedikit riuh dan dipenuhi kaum remaja. Tidak seperti biasanya, siswa SMA dan SMP berlewatan bergantian menjadikan gedung tersebut tampak ramai dan meriah. Siang itu, sekitar 13.30 WIB kami (beberapa siswa Ehipassiko School unit SMP dan SMA: Red) menyambangi gedung yang terletak di dekat perlintasan kerata api Jakarta-Bekasi itu untuk memeriahkan bersama siswa dari sekolah lain. Ya, di hari itu tengah digelar sebuah hajat besar, yaitu Festival Teater Remaja Jakarta yang ke-11 kalinya oleh INDRAJA (Ikatan Drama Jakarta Barat) yang bekerjasama dengan Dinas Pariwisata Jakarta Raya.


21 group teater remaja yang berasal dari berbagai sekolah tumpah ruah mengikuti dan memeriahkan acara tersebut salah satunya adalah group Teater Pelita Dhamma milik SMP-SMA Ehipassiko School – BSD. Memang ajang ini pertama kalinya diikuti oleh Ehipassiko dan menjadi debut produksi yang pertama juga bagi mereka. Di bawah pelatih Teguh Sucianto, Pelita Dhamma memberanikan diri menggandeng Bang Eki (salah satu Dewan Penasihat DKT - Dewan Kesenian Tangerang) untuk menjajal talenta siswa kami di panggung yang sesungguhnya.

Mengusung lakon “Mentang-Mentang dari New York” milik Noorca Marendra, Pelita Dhamma menggaet beberapa siswa SMP-SMA Ehipassiko untuk menjadi pelakon dalam drama berdurasi 30 menit ini. Stevani Lusya Rianto (X SMA), Steven Mulia Dharma (X SMA), Chaterine Efrilianto (X SMA), Stephanie G. Dharma (VIII SMP), dan Richard Omard (IX SMP) digadang-gadang menjadi pelakon dalam produksi pertama ini. Dengan lihai mereka mampu menyampaikan cerita yang bernuansa remaja ini.


Ikah (diperankan Stevani L. R.) adalah gadis dari desa, tapi kesombongan menutup semua kenangan masa lalu, di mana dia pernah dibesarkan dan menjadi bagian dari kehidupan atau sejarah bagi orang lain. Setahun di New York seperti terasa belasan tahun, yang sebenarnya di Jelambar dia lebih lama dan memiliki beribu kenangan. Sahabat satu persatu datang untuk menyambut dan mencoba menanyakan kabar. Anen (diperankan Steven M. D.) adalah salah seorang sahabat laki-lakinya, yang ternyata memiliki rasa kagum kepada Ikah, bahkan ia berani memutuskan pertunangannya dengan Fatimah (diperankan Chaterine E). Hari itu ia datang mengunjungi ikah dengan membawa sekuntum mawar, berharap dapat menarik perhatian Ikah. Di hari yang sama, Otong (diperankan Richard O) datang juga pada hari itu. Awalnya tidak ada masalah apapun antara mereka berdua, layaknya seorang sahabat yang bertemu dengan sahabat lainnya. Canda dan tawa tak dapat dielakan oleh mereka. Namun sayang, hal itu tak berlangsung lama ketika Fatimah juga datang ke rumah Ikah. Terjadilah pertemuan antara Fatimah dan Anen. Di waktu itulah terjadi kesalahpahaman. Fatimah menganggap bahwa Anen sengaja datang untuk menemui kekasih barunya yang baru pulang dari New York.


Terjadilah permulaan konflik antara Fatimah dan Anen. Otong yang sejak tadi memerhatikan merasa tidak terima melihat Fatimah terlibat perseteruan itu, tak lama Otong menyerang Anen. Ternyata Otong yang sejak tadi tak terlibat konflik selama ini menaruh hati kepada Fatimah. Fatimah, Anen, dan Ikah terkejut mendengar pernyataan perasaan Otong itu. Dan akhir dari lakon, Fatimah menerima pernyataan perasaan Otong itu dan Anen pun tak dapat berkutik dan membiarkan mereka.
 
Produksi ini diharapkan menjadi pemicu yang  positif agar Pelita Dhamma mampu mengembangkan talenta mereka di produksi berikutnya dan menjadi group teater yang dianggap di Jabodetabek. Efek yang terasa bagi siswa saat ini adalah pengalaman yang tidak terlupakan bagi mereka dan akan merindukan produksi berikutnya.

Abstraksi Pembelajaran Matematika dengan Strategi Heuristik Means-Ends Analysis untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa



ABSTRAK

Penelitian dilakukan di kelas 8 SMP
Pembelajaran Matematika dengan Strategi Heuristik Means Ends Analysis untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa (Penelitian Tindakan Kelas di SMPN 2 Gunung Sindur), Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Kata Kunci      : Means Ends Analysis, Pemahaman Konsep Matematika

    Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis penerapan strategi heuristic means ends analysis dalam meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa, aktivitas siswa dan respon siswa dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan strategi heuristic means ends analysis. Penelitian dilakukan di SMPN 2 Gunung Sindur pada tahun ajaran 2012/2013. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang dilaksanakan dalam dua siklus melalui empat tahap, yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Instrumen yang digunakan adalah tes pemahaman konsep matematika, lembar observasi aktivitas siswa, angket, jurnal harian, pedoman wawancara dan dokumentasi.

      Hasil penelitian mengungkapkan bahwa penerapan strategi heuristic means ends analysis dapat menningkatkan pemahaman konsep matematika. Peningkatan pemahaman konsep matematika terlihat dari setiap dimensi pemahaman konsep matematika, yaitu dimensi kemampuan siswa menyatakan ulang sebuah konsep tanpa mengubah maknanya pada siklus I sebesar 65,37% menjadi 76,32% pada siklus II, dan dimensi kemampuan siswa menggunakan konsep dalam menyelesaikan masalah pada siklus I sebesar 70,57% menjadi 84,1% pada siklus II. Selain itu, jumlah siswa yang memperoleh nilai minimum 70 pada tes pemahaman konsep matematika sebesar 63,63% pada siklus I meningkat menjadi 90,9% pada siklus II. Di samping itu, penerapan strategi heuristic means ends analysis juga dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa yaitu



                             NENENG HADIYANI (P.MTK UNIVERSITAS ISLAM NEGERI-JAKARTA)

Untuk mengetahui penelitian lengkapnya dapat menghubungi email bayumurdiyanto@gmail.com
Tuesday, February 18, 2014

Keep Visit Me Guys

Animated by Sparkol VideoScribe.

Udah Gak Jaman Guru Harus Ngoceh Terus...

Belajar di sekolah itu terkadang bikin jenuh kita-kita, ya gak? Udah pasti guru berdiri di depan, ceramah, terus kita dengerin ocehan guru. Kalau yang bersangkutan interaktif dan easy going sih oke lah ya nah kalau udah ceramah, ngantukin lagi... hadeuhhhhhh yang ada belajar ga nyantol, ulangan amburadul, apalagi US dan UN, kacau balau deh jadinya. Mari revolusi cara mengajar guru...update gayamu dengan mengajar menggunakan Sparkol VideoScribe. Guru enjoy, siswa cepet paham karena belajarnya sambil denger musik juga, kelas pun fun.

Nih mangga disimak yang udah jadi...ini cuma butuh waktu 15 menit loh bikinnya dan hasilnya setelah dijalankan di kelas siswa apresiate sekali sama materinya.

Selamat mencoba ya...

Wednesday, February 5, 2014

Ketika Sri Sultan HB IX Ditilang Seorang Polantas

Becak dan delman amat dominan masa itu , persimpangan Soko mulai riuh dengan bunyi kalung kuda yang terangguk angguk mengikuti ayunan cemeti sang kusir. Dari arah selatan dan membelok ke barat sebuah sedan hitam ber plat AB melaju dari arah yang berlawanan dengan arus becak dan delman . Brigadir Royadin memandang dari kejauhan ,sementara sedan hitam itu melaju perlahan menuju kearahnya. Dengan sigap ia menyeberang jalan ditepi posnya, ayunan tangan kedepan dengan posisi membentuk sudut Sembilan puluh derajat menghentikan laju sedan hitam itu. Sebuah sedan tahun lima puluhan yang amat jarang berlalu di jalanan pekalongan berhenti dihadapannya.
Saat mobil menepi , brigadir Royadin menghampiri sisi kanan pengemudi dan memberi hormat. “Selamat pagi!” Brigadir Royadin memberi hormat dengan sikap sempurna . “Boleh ditunjukan rebuwes!” Ia meminta surat surat mobil berikut surat ijin mengemudi kepada lelaki di balik kaca , jaman itu surat mobil masih diistilahkan rebuwes.
Perlahan , pria berusia sekitar setengah abad menurunkan kaca samping secara penuh. “Ada apa pak polisi ?” Tanya pria itu. Brigadir Royadin tersentak kaget , ia mengenali siapa pria itu . “Ya Allah…sinuwun!” kejutnya dalam hati . Gugup bukan main namun itu hanya berlangsung sedetik , naluri polisinya tetap menopang tubuh gagahnya dalam sikap sempurna.
“Bapak melangar verbodden , tidak boleh lewat sini, ini satu arah !” Ia memandangi pria itu yang tak lain adalah Sultan Jogja, Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Dirinya tak habis pikir , orang sebesar sultan HB IX mengendarai sendiri mobilnya dari jogja ke pekalongan yang jauhnya cukup lumayan., entah tujuannya kemana.
Setelah melihat rebuwes , Brigadir Royadin mempersilahkan Sri Sultan untuk mengecek tanda larangan verboden di ujung jalan , namun sultan menolak. “ Ya ..saya salah , kamu benar , saya pasti salah !” Sinuwun turun dari sedannya dan menghampiri Brigadir Royadin yang tetap menggengam rebuwes tanpa tahu harus berbuat apa.
“ Jadi…?” Sinuwun bertanya , pertanyaan yang singkat namun sulit bagi brigadir Royadin menjawabnya .
“Em..emm ..bapak saya tilang , mohon maaf!” Brigadir Royadin heran , sinuwun tak kunjung menggunakan kekuasaannya untuk paling tidak bernegosiasi dengannya, jangankan begitu , mengenalkan dirinya sebagai pejabat Negara dan Rajapun beliau tidak melakukannya.
“Baik..brigadir , kamu buatkan surat itu , nanti saya ikuti aturannya, saya harus segera ke Tegal !” Sinuwun meminta brigadir Royadin untuk segera membuatkan surat tilang. Dengan tangan bergetar ia membuatkan surat tilang, ingin rasanya tidak memberikan surat itu tapi tidak tahu kenapa ia sebagai polisi tidak boleh memandang beda pelanggar kesalahan yang terjadi di depan hidungnya. Yang paling membuatnya sedikit tenang adalah tidak sepatah katapun yang keluar dari mulut sinuwun menyebutkan bahwa dia berhak mendapatkan dispensasi. “Sungguh orang yang besar…!” begitu gumamnya.
Surat tilang berpindah tangan , rebuwes saat itu dalam genggamannya dan ia menghormat pada sinuwun sebelum sinuwun kembali memacu Sedan hitamnya menuju ke arah barat, Tegal. Beberapa menit sinuwun melintas di depan stasiun pekalongan, brigadir royadin menyadari kebodohannya, kekakuannya dan segala macam pikiran berkecamuk. Ingin ia memacu sepeda ontelnya mengejar Sedan hitam itu tapi manalah mungkin. Nasi sudah menjadi bubur dan ketetapan hatinya untuk tetap menegakkan peraturan pada siapapun berhasil menghibur dirinya.
Saat aplusan di sore hari dan kembali ke markas , Ia menyerahkan rebuwes kepada petugas jaga untuk diproses hukum lebih lanjut.,Ialu kembali kerumah dengan sepeda abu abu tuanya. Saat apel pagi esok harinya , suara amarah meledak di markas polisi pekalongan , nama Royadin diteriakkan berkali kali dari ruang komisaris. Beberapa polisi tergopoh gopoh menghampirinya dan memintanya menghadap komisaris polisi selaku kepala kantor.
“Royadin , apa yang kamu lakukan ..sa’enake dewe ..ora mikir ..iki sing mbok tangkep sopo heh..ngawur..ngawur!” Komisaris mengumpat dalam bahasa jawa , ditangannya rebuwes milik sinuwun pindah dari telapak kanan kekiri bolak balik.
“ Sekarang aku mau tanya , kenapa kamu tidak lepas saja sinuwun..biarkan lewat, wong kamu tahu siapa dia , ngerti nggak kowe sopo sinuwun?” Komisaris tak menurunkan nada bicaranya. “ Siap pak , beliau tidak bilang beliau itu siapa , beliau ngaku salah ..dan memang salah!” brigadir Royadin menjawab tegas.
“Ya tapi kan kamu mestinya ngerti siapa dia ..ojo kaku kaku , kok malah mbok tilang..ngawur ..jan ngawur….Ini bisa panjang , bisa sampai Menteri !” Derai komisaris. Saat itu kepala polisi dijabat oleh Menteri Kepolisian Negara.
Brigadir Royadin pasrah , apapun yang dia lakukan dasarnya adalah posisinya sebagai polisi , yang disumpah untuk menegakkan peraturan pada siapa saja ..memang Koppeg(keras kepala) kedengarannya. Kepala polisi pekalongan berusaha mencari tahu dimana gerangan sinuwun , masih di Tegalkah atau tempat lain? Tujuannya cuma satu , mengembalikan rebuwes. Namun tidak seperti saat ini yang demikian mudahnya bertukar kabar , keberadaa sinuwun tak kunjung diketahui hingga beberapa hari. Pada akhirnya kepala polisi pekalongan mengutus beberapa petugas ke Jogja untuk mengembalikan rebuwes tanpa mengikut sertakan Brigadir Royadin.
Usai mendapat marah , Brigadir Royadin bertugas seperti biasa , satu minggu setelah kejadian penilangan, banyak teman temannya yang mentertawakan bahkan ada isu yang ia dengar dirinya akan dimutasi ke pinggiran kota pekalongan selatan.
Suatu sore , saat belum habis jam dinas , seorang kurir datang menghampirinya di persimpangan soko yang memintanya untuk segera kembali ke kantor. Sesampai di kantor beberapa polisi menggiringnya keruang komisaris yang saat itu tengah menggengam selembar surat.
“Royadin….minggu depan kamu diminta pindah !” lemas tubuh Royadin , ia membayangkan harus menempuh jalan menanjak dipinggir kota pekalongan setiap hari , karena mutasi ini, karena ketegasan sikapnya dipersimpangan soko .
“ Siap pak !” Royadin menjawab datar. “Bersama keluargamu semua, dibawa!” pernyataan komisaris mengejutkan , untuk apa bawa keluarga ketepi pekalongan selatan , ini hanya merepotkan diri saja.
“Saya sanggup setiap hari pakai sepeda pak komandan, semua keluarga biar tetap di rumah sekarang !” Brigadir Royadin menawar.
“Ngawur…Kamu sanggup bersepeda pekalongan – Jogja ? pindahmu itu ke jogja bukan disini, sinuwun yang minta kamu pindah tugas kesana , pangkatmu mau dinaikkan satu tingkat.!” Cetus pak komisaris , disodorkan surat yang ada digengamannya kepada brigadir Royadin.
Surat itu berisi permintaan bertuliskan tangan dari Sri Sultan HB IX yang intinya :
“ Mohon dipindahkan brigadir Royadin ke Jogja , sebagai polisi yang tegas saya selaku pemimpin Jogjakarta akan menempatkannya di wilayah Jogjakarta bersama keluarganya dengan meminta kepolisian untuk menaikkan pangkatnya satu tingkat.” Ditanda tangani sri sultan hamengkubuwono IX.
Tangan brigadir Royadin bergetar , namun ia segera menemukan jawabannya. Ia tak sangup menolak permntaan orang besar seperti sultan HB IX namun dia juga harus mempertimbangkan seluruh hidupnya di kota pekalongan .Ia cinta pekalongan dan tak ingin meninggalkan kota ini .
“ Mohon bapak sampaikan ke sinuwun , saya berterima kasih, saya tidak bisa pindah dari pekalongan , ini tanah kelahiran saya , rumah saya . Sampaikan hormat saya pada beliau ,dan sampaikan permintaan maaf saya pada beliau atas kelancangan saya !”
Brigadir Royadin bergetar , ia tak memahami betapa luasnya hati sinuwun Sultan HB IX , amarah hanya diperolehnya dari sang komisaris namun penghargaan tinggi justru datang dari orang yang menjadi korban ketegasannya.               
Sumber:

Tuesday, February 4, 2014

Pementasan "Mentang-Mentang dari New York" oleh Teater Pelita Damma



Karya     : Noorca Marendra
Sutradara : Monica Tantio Himawan

Teater Pelita Damma

Ehipassiko School

Hari      : Selasa, 11 Januari 2014
Pukul    : 13.30 WIB
Tempat : Auditorium Gelanggang Remaja Jak-Bar
                Jln. Dr. Nurdin IV No 1 Jakarta (Grogol)

Pemain
Bi atang:  Stefani             
Anen     : Stephen
Otong   :  Richard
Ikah       : Delia
Fatimah : Chaterine

Artistik : Eki, Tata lampu : Memet, Kostum: Stephanie dan Lolita, Make Up: Yosi, Publikasi dan Dokumentasi : Lolita, Perlengkapan : Aling, Sydney, Audrey, Jesslyn, Selvi, Ticketing : Feby dan Amel, Koordinator latihan: Monica 

Ticketing hub: 085647760307 (Bayu)