Coba simak yang ini deh!
Liat Tayangan
Follow ya...
Blog Archive
Tuesday, March 4, 2014
Impian Nyata di tengah Keterjangkauan Akses (Bintaro Jaya Exchange)
Suatu kali yang panas di tengah daerah Bintaro, gw berpetualang untuk mencapai tempat tujuan gw, yaitu KANTOOORRR! Huft... rutinitas yang mau gak mau harus dijalani dan suka gak suka harus suka *maksa beeetttt dah.
Kebiasaan gw dalam menjalankan kendaraan di tengah jalan (ya iyalah masa di pinggir jalan) that is "ngaleret" menikmati pemandangan. Nah rutinitas itulah yang gw lakuin waktu itu (don't try this ye...) dan tanpa disengaja... jeng...jeng... abrakadabrah... ada seonggok pembangunan yang belum rampung. Lokasi tepatnya sebelum pintu tol BSD - Jakarta kalo dari daerah Pondok Aren.
Gw sendiri kurang paham apa yang dibangun di tempat yang dulunya keliatan sempit ini. Pembangunan gedung ini jelas banget nyedot perhatian gw yang suka "ngaleret" (buat yang bukan orang sunda atau lo ngerasa orang utan gitu liat artinye di http://www.kamusbahasasunda.com/) secara tuh gedung dibangun dipinggir jalan yang banyak dilalui pengendara kendaraan. Yah kalo bahasa promosi mah aksesnya mudah dijangkau gitu.
Tampak Depan |
Nah satu kali gw baca Majalah Kicau Bintaro (itu tuh majalah promonya Bintaro) di edisi yang gw baca ada ulasan tentang nih gedung, kira-kira gambarnya mengilustrasikan kenyamanan, kemewahan, dan go green gitu deh. Layaknya mall-mall yang udah keren gitu deh. Rencana rancangannye gini nih
Maket Bintaro X-Change |
Label:
Review Teks
|
0
komentar
Jenis Gaya Rambut Menurut BenaKribo dan @Dhino Haryoo
Ceritanye kerjaan gw dah kelar cepet pagi ini, iseng lah nyari-nyari yang fresh di blognya Bena yang secara emang gokil abis. Bener aje, baru buka page one udah ngakak gw dibikin sama tingkah lakunye @DhinoHaryoo yang bikin cuplikan video jenis rambut. Video berdurasi 4.14 ini nih dibuat sedemikian EPIC-nya sampe udah gak kira-kira gokilnya nih bang Dhino. Mereka mencoba mendeskripsikan gaya rambut masa kini tapi keliatannya Bang Dhino kok malah masa gitu...
Mangga atuh disimak:
Label:
Just Diary
|
0
komentar
Sunday, March 2, 2014
Kisi-Kisi UTS Kelas X Semester 2 SMA EHIPASSIKO School - BSD
Bagi siswaku, UTS sudah berlangsung. Latihan dan ulangan sudah dibagikan. Gunakanlah latihan, ulangan, dan catatan yang pernah diberikan untuk mengulang kembali ingatan kalian tentang materi Bahasa Indonesia yang telah Mr berikan. Untuk membantu kalian dalam belajar silahkan download file kisi-kisi di bawah ini sehingga proses belajar kalian lebih terarah!
Remedial akan diadakan jika nilai latihan, ulangan, dan UTS (setelah digabung) masih mendapatkan angka dibawah KKM. Remedial boleh diminta setelah UTS selesai.
Kita semua tentu berharap tidak terjadi remedial untuk kalian agar semua penilaian berjalan lancar. Oleh karena itu Mr harapkan kalian dapat mempersiapkannya dengan serius dan totalitas. Semua demi masa depan kalian yang gemilang!
Silahkan download di sini!
http://code.google.com/p/soalbahasaindo9smp/issues/detail?id=2&thanks=2&ts=1393811293
Atau di:
http://www.4shared.com/file/MdxqIL2uba/Kisi-kisi_UTS_1_SMA_Semester_2.html?
Label:
School and Work
|
0
komentar
Thursday, February 20, 2014
Mulai Berani Unjuk Gigi
Ikah dan Anen yang sedang berseteru |
Selasa, 11 Februari 2014 Gelanggang
Olahraga Grogol, Jakarta barat menjadi sedikit riuh dan dipenuhi kaum remaja.
Tidak seperti biasanya, siswa SMA dan SMP berlewatan bergantian menjadikan
gedung tersebut tampak ramai dan meriah. Siang itu, sekitar 13.30 WIB kami
(beberapa siswa Ehipassiko School unit SMP dan SMA: Red) menyambangi gedung
yang terletak di dekat perlintasan kerata api Jakarta-Bekasi itu untuk
memeriahkan bersama siswa dari sekolah lain. Ya, di hari itu tengah digelar
sebuah hajat besar, yaitu Festival Teater Remaja Jakarta yang ke-11 kalinya
oleh INDRAJA (Ikatan Drama Jakarta Barat) yang bekerjasama dengan Dinas
Pariwisata Jakarta Raya.
21 group teater remaja yang berasal
dari berbagai sekolah tumpah ruah mengikuti dan memeriahkan acara tersebut
salah satunya adalah group Teater Pelita Dhamma milik SMP-SMA Ehipassiko School
– BSD. Memang ajang ini pertama kalinya diikuti oleh Ehipassiko dan menjadi
debut produksi yang pertama juga bagi mereka. Di bawah pelatih Teguh Sucianto,
Pelita Dhamma memberanikan diri menggandeng Bang Eki (salah satu Dewan
Penasihat DKT - Dewan Kesenian Tangerang) untuk menjajal talenta siswa kami di
panggung yang sesungguhnya.
Mengusung lakon “Mentang-Mentang
dari New York” milik Noorca Marendra, Pelita Dhamma menggaet beberapa siswa
SMP-SMA Ehipassiko untuk menjadi pelakon dalam drama berdurasi 30 menit ini.
Stevani Lusya Rianto (X SMA), Steven Mulia Dharma (X SMA), Chaterine Efrilianto
(X SMA), Stephanie G. Dharma (VIII SMP), dan Richard Omard (IX SMP)
digadang-gadang menjadi pelakon dalam produksi pertama ini. Dengan lihai mereka
mampu menyampaikan cerita yang bernuansa remaja ini.
Ikah
(diperankan Stevani L. R.) adalah gadis dari
desa, tapi kesombongan menutup semua kenangan masa lalu, di mana dia pernah
dibesarkan dan menjadi bagian dari kehidupan atau sejarah bagi orang lain.
Setahun di New York seperti terasa belasan tahun, yang sebenarnya di Jelambar
dia lebih lama dan memiliki beribu kenangan. Sahabat satu persatu datang untuk
menyambut dan mencoba menanyakan kabar. Anen (diperankan Steven M. D.) adalah
salah seorang sahabat laki-lakinya, yang ternyata memiliki rasa kagum kepada
Ikah, bahkan ia berani memutuskan pertunangannya dengan Fatimah (diperankan
Chaterine E). Hari itu ia datang mengunjungi ikah dengan membawa sekuntum
mawar, berharap dapat menarik perhatian Ikah. Di hari yang sama, Otong
(diperankan Richard O) datang juga pada hari itu. Awalnya tidak ada masalah
apapun antara mereka berdua, layaknya seorang sahabat yang bertemu dengan
sahabat lainnya. Canda dan tawa tak dapat dielakan oleh mereka. Namun sayang,
hal itu tak berlangsung lama ketika Fatimah juga datang ke rumah Ikah.
Terjadilah pertemuan antara Fatimah dan Anen. Di waktu itulah terjadi
kesalahpahaman. Fatimah menganggap bahwa Anen sengaja datang untuk menemui
kekasih barunya yang baru pulang dari New York.
Terjadilah permulaan konflik antara Fatimah dan Anen. Otong yang sejak
tadi memerhatikan merasa tidak terima melihat Fatimah terlibat perseteruan itu,
tak lama Otong menyerang Anen. Ternyata Otong yang sejak tadi tak terlibat
konflik selama ini menaruh hati kepada Fatimah. Fatimah, Anen, dan Ikah
terkejut mendengar pernyataan perasaan Otong itu. Dan akhir dari lakon, Fatimah
menerima pernyataan perasaan Otong itu dan Anen pun tak dapat berkutik dan
membiarkan mereka.
Produksi ini diharapkan menjadi pemicu yang positif agar Pelita Dhamma mampu mengembangkan talenta mereka di produksi berikutnya dan menjadi group teater yang dianggap di Jabodetabek. Efek yang terasa bagi siswa saat ini adalah pengalaman yang tidak terlupakan bagi mereka dan akan merindukan produksi berikutnya.
Label:
School and Work
|
0
komentar
Abstraksi Pembelajaran Matematika dengan Strategi Heuristik Means-Ends Analysis untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa
ABSTRAK
Penelitian dilakukan di kelas 8 SMP |
Pembelajaran
Matematika dengan Strategi Heuristik Means Ends Analysis untuk Meningkatkan
Pemahaman Konsep Siswa (Penelitian Tindakan Kelas di SMPN 2 Gunung Sindur), Skripsi
Jurusan Pendidikan Matematika pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan di UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Kata
Kunci : Means Ends Analysis,
Pemahaman Konsep Matematika
Tujuan penelitian ini adalah untuk
menganalisis penerapan strategi heuristic means ends analysis dalam
meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa, aktivitas siswa dan respon
siswa dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan strategi heuristic means
ends analysis. Penelitian dilakukan di SMPN 2 Gunung Sindur pada tahun ajaran
2012/2013. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan
Kelas (PTK), yang dilaksanakan dalam dua siklus melalui empat tahap, yaitu
tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Instrumen yang
digunakan adalah tes pemahaman konsep matematika, lembar observasi aktivitas
siswa, angket, jurnal harian, pedoman wawancara dan dokumentasi.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa
penerapan strategi heuristic means ends analysis dapat menningkatkan pemahaman
konsep matematika. Peningkatan pemahaman konsep matematika terlihat dari setiap
dimensi pemahaman konsep matematika, yaitu dimensi kemampuan siswa menyatakan
ulang sebuah konsep tanpa mengubah maknanya pada siklus I sebesar 65,37%
menjadi 76,32% pada siklus II, dan dimensi kemampuan siswa menggunakan konsep
dalam menyelesaikan masalah pada siklus I sebesar 70,57% menjadi 84,1% pada
siklus II. Selain itu, jumlah siswa yang memperoleh nilai minimum 70 pada tes
pemahaman konsep matematika sebesar 63,63% pada siklus I meningkat menjadi
90,9% pada siklus II. Di samping itu, penerapan strategi heuristic means ends
analysis juga dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa yaitu
Untuk mengetahui penelitian lengkapnya dapat menghubungi email bayumurdiyanto@gmail.com
Label:
Just Diary
|
0
komentar
Tuesday, February 18, 2014
Keep Visit Me Guys
Label:
Just Diary
|
0
komentar
Udah Gak Jaman Guru Harus Ngoceh Terus...
Belajar di sekolah itu terkadang bikin jenuh kita-kita, ya gak? Udah pasti guru berdiri di depan, ceramah, terus kita dengerin ocehan guru. Kalau yang bersangkutan interaktif dan easy going sih oke lah ya nah kalau udah ceramah, ngantukin lagi... hadeuhhhhhh yang ada belajar ga nyantol, ulangan amburadul, apalagi US dan UN, kacau balau deh jadinya. Mari revolusi cara mengajar guru...update gayamu dengan mengajar menggunakan Sparkol VideoScribe. Guru enjoy, siswa cepet paham karena belajarnya sambil denger musik juga, kelas pun fun.
Nih mangga disimak yang udah jadi...ini cuma butuh waktu 15 menit loh bikinnya dan hasilnya setelah dijalankan di kelas siswa apresiate sekali sama materinya.
Selamat mencoba ya...
Nih mangga disimak yang udah jadi...ini cuma butuh waktu 15 menit loh bikinnya dan hasilnya setelah dijalankan di kelas siswa apresiate sekali sama materinya.
Selamat mencoba ya...
Label:
Just Diary
|
0
komentar
Wednesday, February 5, 2014
Ketika Sri Sultan HB IX Ditilang Seorang Polantas
Becak dan delman amat dominan masa itu , persimpangan Soko mulai riuh
dengan bunyi kalung kuda yang terangguk angguk mengikuti ayunan cemeti
sang kusir. Dari arah selatan dan membelok ke barat sebuah sedan hitam
ber plat AB melaju dari arah yang berlawanan dengan arus becak dan
delman . Brigadir Royadin memandang dari kejauhan ,sementara sedan hitam
itu melaju perlahan menuju kearahnya. Dengan sigap ia menyeberang jalan
ditepi posnya, ayunan tangan kedepan dengan posisi membentuk sudut
Sembilan puluh derajat menghentikan laju sedan hitam itu. Sebuah sedan
tahun lima puluhan yang amat jarang berlalu di jalanan pekalongan
berhenti dihadapannya.
Saat mobil menepi , brigadir Royadin menghampiri sisi kanan pengemudi
dan memberi hormat. “Selamat pagi!” Brigadir Royadin memberi hormat
dengan sikap sempurna . “Boleh ditunjukan rebuwes!” Ia meminta surat
surat mobil berikut surat ijin mengemudi kepada lelaki di balik kaca ,
jaman itu surat mobil masih diistilahkan rebuwes.
Perlahan , pria berusia sekitar setengah abad menurunkan kaca samping
secara penuh. “Ada apa pak polisi ?” Tanya pria itu. Brigadir Royadin
tersentak kaget , ia mengenali siapa pria itu . “Ya Allah…sinuwun!”
kejutnya dalam hati . Gugup bukan main namun itu hanya berlangsung
sedetik , naluri polisinya tetap menopang tubuh gagahnya dalam sikap
sempurna.
“Bapak melangar verbodden , tidak boleh lewat sini, ini satu arah !” Ia
memandangi pria itu yang tak lain adalah Sultan Jogja, Sri Sultan
Hamengkubuwono IX. Dirinya tak habis pikir , orang sebesar sultan HB IX
mengendarai sendiri mobilnya dari jogja ke pekalongan yang jauhnya cukup
lumayan., entah tujuannya kemana.
Setelah melihat rebuwes , Brigadir Royadin mempersilahkan Sri Sultan
untuk mengecek tanda larangan verboden di ujung jalan , namun sultan
menolak. “ Ya ..saya salah , kamu benar , saya pasti salah !” Sinuwun
turun dari sedannya dan menghampiri Brigadir Royadin yang tetap
menggengam rebuwes tanpa tahu harus berbuat apa.
“ Jadi…?” Sinuwun bertanya , pertanyaan yang singkat namun sulit bagi brigadir Royadin menjawabnya .
“Em..emm ..bapak saya tilang , mohon maaf!” Brigadir Royadin heran ,
sinuwun tak kunjung menggunakan kekuasaannya untuk paling tidak
bernegosiasi dengannya, jangankan begitu , mengenalkan dirinya sebagai
pejabat Negara dan Rajapun beliau tidak melakukannya.
“Baik..brigadir , kamu buatkan surat itu , nanti saya ikuti aturannya,
saya harus segera ke Tegal !” Sinuwun meminta brigadir Royadin untuk
segera membuatkan surat tilang. Dengan tangan bergetar ia membuatkan
surat tilang, ingin rasanya tidak memberikan surat itu tapi tidak tahu
kenapa ia sebagai polisi tidak boleh memandang beda pelanggar kesalahan
yang terjadi di depan hidungnya. Yang paling membuatnya sedikit tenang
adalah tidak sepatah katapun yang keluar dari mulut sinuwun menyebutkan
bahwa dia berhak mendapatkan dispensasi. “Sungguh orang yang besar…!”
begitu gumamnya.
Surat tilang berpindah tangan , rebuwes saat itu dalam genggamannya dan
ia menghormat pada sinuwun sebelum sinuwun kembali memacu Sedan hitamnya
menuju ke arah barat, Tegal. Beberapa menit sinuwun melintas di depan
stasiun pekalongan, brigadir royadin menyadari kebodohannya, kekakuannya
dan segala macam pikiran berkecamuk. Ingin ia memacu sepeda ontelnya
mengejar Sedan hitam itu tapi manalah mungkin. Nasi sudah menjadi bubur
dan ketetapan hatinya untuk tetap menegakkan peraturan pada siapapun
berhasil menghibur dirinya.
Saat aplusan di sore hari dan kembali ke markas , Ia menyerahkan rebuwes
kepada petugas jaga untuk diproses hukum lebih lanjut.,Ialu kembali
kerumah dengan sepeda abu abu tuanya. Saat apel pagi esok harinya ,
suara amarah meledak di markas polisi pekalongan , nama Royadin
diteriakkan berkali kali dari ruang komisaris. Beberapa polisi tergopoh
gopoh menghampirinya dan memintanya menghadap komisaris polisi selaku
kepala kantor.
“Royadin , apa yang kamu lakukan ..sa’enake dewe ..ora mikir ..iki sing
mbok tangkep sopo heh..ngawur..ngawur!” Komisaris mengumpat dalam bahasa
jawa , ditangannya rebuwes milik sinuwun pindah dari telapak kanan
kekiri bolak balik.
“ Sekarang aku mau tanya , kenapa kamu tidak lepas saja sinuwun..biarkan
lewat, wong kamu tahu siapa dia , ngerti nggak kowe sopo sinuwun?”
Komisaris tak menurunkan nada bicaranya. “ Siap pak , beliau tidak
bilang beliau itu siapa , beliau ngaku salah ..dan memang salah!”
brigadir Royadin menjawab tegas.
“Ya tapi kan kamu mestinya ngerti siapa dia ..ojo kaku kaku , kok malah
mbok tilang..ngawur ..jan ngawur….Ini bisa panjang , bisa sampai Menteri
!” Derai komisaris. Saat itu kepala polisi dijabat oleh Menteri
Kepolisian Negara.
Brigadir Royadin pasrah , apapun yang dia lakukan dasarnya adalah
posisinya sebagai polisi , yang disumpah untuk menegakkan peraturan pada
siapa saja ..memang Koppeg(keras kepala) kedengarannya. Kepala polisi
pekalongan berusaha mencari tahu dimana gerangan sinuwun , masih di
Tegalkah atau tempat lain? Tujuannya cuma satu , mengembalikan rebuwes.
Namun tidak seperti saat ini yang demikian mudahnya bertukar kabar ,
keberadaa sinuwun tak kunjung diketahui hingga beberapa hari. Pada
akhirnya kepala polisi pekalongan mengutus beberapa petugas ke Jogja
untuk mengembalikan rebuwes tanpa mengikut sertakan Brigadir Royadin.
Usai mendapat marah , Brigadir Royadin bertugas seperti biasa , satu
minggu setelah kejadian penilangan, banyak teman temannya yang
mentertawakan bahkan ada isu yang ia dengar dirinya akan dimutasi ke
pinggiran kota pekalongan selatan.
Suatu sore , saat belum habis jam dinas , seorang kurir datang
menghampirinya di persimpangan soko yang memintanya untuk segera kembali
ke kantor. Sesampai di kantor beberapa polisi menggiringnya keruang
komisaris yang saat itu tengah menggengam selembar surat.
“Royadin….minggu depan kamu diminta pindah !” lemas tubuh Royadin , ia
membayangkan harus menempuh jalan menanjak dipinggir kota pekalongan
setiap hari , karena mutasi ini, karena ketegasan sikapnya
dipersimpangan soko .
“ Siap pak !” Royadin menjawab datar. “Bersama keluargamu semua,
dibawa!” pernyataan komisaris mengejutkan , untuk apa bawa keluarga
ketepi pekalongan selatan , ini hanya merepotkan diri saja.
“Saya sanggup setiap hari pakai sepeda pak komandan, semua keluarga biar tetap di rumah sekarang !” Brigadir Royadin menawar.
“Ngawur…Kamu sanggup bersepeda pekalongan – Jogja ? pindahmu itu ke
jogja bukan disini, sinuwun yang minta kamu pindah tugas kesana ,
pangkatmu mau dinaikkan satu tingkat.!” Cetus pak komisaris , disodorkan
surat yang ada digengamannya kepada brigadir Royadin.
Surat itu berisi permintaan bertuliskan tangan dari Sri Sultan HB IX yang intinya :
“ Mohon dipindahkan brigadir Royadin ke Jogja , sebagai polisi yang tegas saya selaku pemimpin Jogjakarta akan menempatkannya di wilayah Jogjakarta bersama keluarganya dengan meminta kepolisian untuk menaikkan pangkatnya satu tingkat.” Ditanda tangani sri sultan hamengkubuwono IX.
Tangan brigadir Royadin bergetar , namun ia segera menemukan jawabannya.
Ia tak sangup menolak permntaan orang besar seperti sultan HB IX namun
dia juga harus mempertimbangkan seluruh hidupnya di kota pekalongan .Ia
cinta pekalongan dan tak ingin meninggalkan kota ini .
“ Mohon bapak sampaikan ke sinuwun , saya berterima kasih, saya tidak
bisa pindah dari pekalongan , ini tanah kelahiran saya , rumah saya .
Sampaikan hormat saya pada beliau ,dan sampaikan permintaan maaf saya
pada beliau atas kelancangan saya !”
Brigadir Royadin bergetar , ia tak memahami betapa luasnya hati sinuwun
Sultan HB IX , amarah hanya diperolehnya dari sang komisaris namun
penghargaan tinggi justru datang dari orang yang menjadi korban
ketegasannya.
Sumber:
Label:
Blog and Jurnalism
|
0
komentar
Tuesday, February 4, 2014
Pementasan "Mentang-Mentang dari New York" oleh Teater Pelita Damma
Karya : Noorca Marendra
Sutradara : Monica Tantio Himawan
Teater Pelita Damma
Ehipassiko School
Hari :
Selasa, 11 Januari 2014
Pukul : 13.30
WIB
Tempat :
Auditorium Gelanggang Remaja Jak-Bar
Jln.
Dr. Nurdin IV No 1 Jakarta (Grogol)
Pemain
Bi atang: Stefani
Anen : Stephen
Otong : Richard
Ikah : Delia
Fatimah : Chaterine
Artistik : Eki, Tata lampu : Memet, Kostum: Stephanie dan Lolita, Make Up: Yosi, Publikasi dan Dokumentasi : Lolita, Perlengkapan : Aling, Sydney, Audrey, Jesslyn, Selvi, Ticketing : Feby dan Amel, Koordinator latihan: Monica
Ticketing hub: 085647760307 (Bayu)
Label:
School and Work
|
0
komentar
Subscribe to:
Posts (Atom)