Coba simak yang ini deh!

Liat Tayangan

Follow ya...

Sunday, August 23, 2015

Blog Sudah Bukan Lagi Fatamorgana dalam Dunia Maya

         Blog adalah sarana yang tak asing lagi dalam kehidupan saya saat ini. Berawal dari masa kuliah dulu rasanya saya sudah mulai mencari tahu apa itu blog dan bagaimana menguasainya sebagai pengganti buku diary. Sedikit ketertarikan saya terhadap blog di kala itu. Itu karena blog bagi saya masih sulit untuk digapai dan dijadikan teman sehari-hari. terlalu banyak perjuangan saya untuk menulis di blog, mulai dari harus mencari angkot menuju warnet dan masih harus mengumpulkan beberapa rupiah untuk biaya warnet. Maklumlah mahasiswa tua yang hidup di masa gadget masih sangat minim. 
    Beberapa kawan seperjuangan saya pun banyak yang menggunakan blog sebagai sarana menyampaikan permasalahannya dan sebagai media penyebar informasi. Saya kuliah di Fakultas Ilmu Budaya jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia di salah satu PTN di Jawa Tengah. Tempat tersebut tentunya mendidik saya untuk biasa berkawan dengan dunia menulis dan kritik sastra. Dengan kesulitan dalam akses itu malah menjauhkan diri saya dari dunia blogging. Media massa mahasiswa kala itu justru membuat saya lebih menyenangi artikel di majalah maupun tabloid kampus.
     Sepeninggalan dunia kampus saya yang masih terkesan tidak instan itu kini saya kembali ke Tangerang dan bekerja sebagai tenaga pendidik di salah satu sekolah swasta. Akses jaringan internet yang saya rasakan sangat berbanding jauh dibandingkan pada masa kuliah dulu. Perangkat wireless fidelity yang kerap disebut WiFi bukanlah suatu perangkat yang tabu lagi dalam dunia gadget. Bahkan dengan HP saya dapat mengakses blog saya dengan mudah dan membuat reportase apapun yang saya temui pada saat itu. Semangat saya dalam menulis pun bangkit lagi dan bahkan lebih menggebu-gebu. Sejak 2010 hingga saat ini saya bahkan memiliki 2 akun blogspot dan masih mengisi beberapa akun milik sekolah di antaranya www.jurnalistik.ehipassikoschool.sch.id yang merupakan akun jurnalistik milik sekolah. Blog bukan lagi sesuatu hal yang sulit untuk saya gunakan dalam keseharian.
      Saya sendiri sebenarnya masih belum memanfaatkan blog dengan maksimal dan masih terhambat kemalasan dalam menulis. Sabtu (22/8) lalu saya dikabarkan oleh salah satu kawan kerja saya yang juga seorang penulis blog yang sangat aktif dalam dunia blogging bahwa di hari itu ada acara Kopdar Blogger bersama www.kokgituya.com dalam acara GIIAS Daihatsu Gaikindo, ICE BSD. Awalnya saya enggan dalam mengukuti acara tersebut karena sepanjang perjalanan saya mengenal dunia blog belum pernah sekalipun mengikuti kopdar. Namun demikian, akhirnya pun saya berangkat ke acara ajang pamer automotif tersebut yang digadang-gadang terbesar se-Asia Tenggara.
Peresmian video baru Daihatsu di Program Jalan-Jalan Men
        Ada 3 pembicara hadir dalam acara kopdar tersebut satu orang mewakili www.kokgituya.com, satu orang merupakan founder Blogger Reporter Indonesia (mas Hazmi Srondol), dan satu orang lagi merupakan redaktur Sindo. Event Kopdar yang mengangkat tema The Power of Content ini berjalan selama hampir 2 jam dengan membahas kekuatan Blog sebagai media elektronik yang dapat menyaingi media massa elektronik maupun cetak konvensional dan formal lainnya. Blog yang dijadikan situs pribadi saat ini mejadi media yang tidak hanya menampung curhatan sehari-hari. Menurut Hazmi Srondol (dalam event Kopdar Blogger www.kokgituya.com) dengan perbaikan yang mumpuni seorang penulis blog dapat menghasilkan pendapatan yang tidak bisa dianggap remeh. Masih menurut Hazmi, bahwa faktanya penulis blog di Amerika dan negara tetangga, Malaysia, sudah mampu menghasilkan pendapatan rata-rata ribuan US dolar. Bagaimana dengan di Indonesia? Ternyata menurut pengamatan Mas Hazmi ini, di Indonesia sendiri sudah ada beberapa penulis blog yang sudah mampu menghasilkan pendapatan yang sama dengan penulis rata-rata di negara maju. 
   
Penjelasan Hazmi Srondol (Founder Blogger Reporter Indonesia)
Blog sendiri dalam pemahaman Hazmi yang cukup banyak berkisah saat itu, merupakan media yang cukup aman untuk menyajikan informasi sehingga content yang digarap akan lebih liar dan bebas. Pada kisah mengenai seorang wartawan yang ditegur pimpinannya karena menerima amplop di sebuah acara dan dituduh melanggar kode etik kewartawanan. Dengan santainya sang wartawan mengatakan "bapak lihat dulu saya datang sebagai wartawan atau mengatasnamakan penulis blog?" (baca selengkapnya di sini http://www.hazmisrondol.com/datang-sebagai-blogger-seorang-jurnalis-terbebas-dari-amarah-redakturnya/). Kejadian itu tentunya menjadi cerminan kita bahwa penulis blog dapat lebih liar dari wartawan formal lainnya.
         Ditambahkan oleh Pembicara Redaktur Sindo yang mengatakan bahwa kebanyakan pelanggan atau konsumen (dalam hal ini pembaca) cenderung menyukai suguhan iklan dengan konsep story telling. Konsep Story Telling semacam ini tentunya lebih leluasa disampaikan oleh blogger ketimbang wartawan atau reporter tv yang terikat beragam aturan dalam menyampaikan berita. Blog yang saat ini menjadi media yang disenangi merupakan kesempatan besar bagi para blogger untuk mengembangkan contentnya agar dapat disenangi pembacanya dan meningkatkan rating blognya. 
           Dengan bertukar pikiran pada acara tersebut dalam benak saya terpikirkan bagaimana kondisi blog saya yang selama ini saya acuhkan? Sepanjang pulangnya saya dari acara tersebut hingga ke rumah terus saja terasa semangat saya berkobar untuk kembali lagi menulis dan menciptakan content saya sendiri sebagai kekuatan dalam tulisan saya. 

0 komentar: